Wacana Posthumanism In a Nutsheel

Posthumanism and Contemporary Art | Widewalls
Posthumanism in Art and Science

        Temuan-temuan sains berkenaan dengan teknologi, mikro organisme dan fenomena di angkasa luar akhir-akhir ini telah menantang kesadaran kita tentang keberadaan manusia. Sehubungan dengan itu muncul apa yang disebut dengan poshumanisme (Inggris: posthumanism). Ya,  Sains telah berkembang sedemikian pesat, dan kini pusat perhatian manusia bukan lagi hanya di bumi, tapi lingkup alam semesta yang lebih luas. Manusia senantiasa mencoba untuk menemukan potensi kehidupan lain di luar bumi, serta planet-planet yang sekiranya layak huni. Penemuan terbaru oleh sekelompok peneliti, mendapati adanya jejak kehidupan di Venus, planet yang selama ini tidak kita duga karena kondisinya yang sangat ekstrem. Jejak tersebut adalah gas fosfin yang hanya dihasilkan oleh makhluk hidup dan dalam jumlah banyak. Gas ini ditemukan di mikroba dalam usus penguin, atau lingkungan yang minim oksigen, seperti rawa-rawa. Sebenarnya gas ini dapat diciptakan manusia, tetapi tidak ada pabrik di Venus, membuat potensi adanya kehidupan di Venus menjadi tinggi. Meskipun kondisinya sedemikian ekstrem ada tempat yang cukup aman yakni diantara awan-awan, yang mana tekanan dan suhunya agak mirip dengan bumi, dan mungkin bisa mendukung adanya mikroba. [1]

Tanda-tanda Kehidupan 'Alien' Makin Terbukti? Astronom Konfirmasi Temukan  Gas Fosfin di Venus - Pikiran-Rakyat.com
Planet Venus yang dipenuhi gas fosfin

        Penemuan terbaru lainnya yang lebih mencengangkan lagi adalah, para ilmuwan berhasil menemukan planet layak huni. Di galaksi kita ada begitu banyak bintang yang tak terhitung jumlahnya. Planet yang berada di luar tata surya, disebut sebagai eksoplanet. Dari sekitar 4000 eksoplanet yang telah diketahui, para ilmuwan telah mengidentifikasi 24 planet yang sangat layak huni dibandingkan bumi. Jaraknya sangat jauh dari bumi kita, yakni  lebih dari 100 tahun cahaya untuk eksoplanet layak huni terdekat. [2] 

Ahli Temukan 24 Planet Lebih Layak Dihuni Ketimbang Bumi
Ada 24 Eksoplanet yang lebih layak huni ketimbang bumi

    
     
Spekulasi lainnya yang masih diteliti oleh ilmuwan adalah bahwa jika ada makhluk di luar angkasa maka kemungkinannya adalah mikroba. Bahkan  di bumi, bentuk kehidupan awal dari 90% makhluk hidup di alam ini adalah  berbentuk mikroba.[3] Menurut saya menarik jika mikroba atau bakteri ini ditinjau berdasarkan gagasan panspermia, tentang benih kehidupan di alam semesta yang baru akan hidup dan berevolusi ketika mendapati kondisi ideal. Gagasan tentang panpsychism juga menarik karena setiap benda dalam level terkecil seperti atom pun memiliki pemikiran.

Panspermia

        Temuan-temuan yang luar biasa mengenai angkasa luas, perkembangan teknologi artificial intelligence, Google,  virtual & augmented reality, cyborg, dsb membuat kita memasuki era posthumanisme, dan benar-benar mengubah dunia manusia dan cara berpikirnya menjadi lebih luas. Terjadi krisis pada humanisme, yang membuat manusia tidak dapat lagi memikirkan bahwa segala sesuatu berpusat pada diri dan dunianya melulu (antroposentrisme). Gagasan panpsychism menunjukan bahwa bukan manusia saja yang spesial karena semua hal juga memiliki pemikiran. Era posthumanisme menggugat arogansi manusia yang merasa yakin dapat menaklukan segalanya, padahal tanpa alat bantu manusia bukan apa-apa.  Keyakinan tersebut ketika berhadapan dengan betapa luasnya alam semesta (Galaksi kita terlalu kecil untuk bisa dilihat. Diameter alam semesta yang teramati saja sudah sekitar 93 giga light year [4]) menjadi terkikis, apalagi ditambah kehadiran mesin dan teknologi yang melampaui batasan-batasan biologis, psikologis, dan neurologis manusia. 

Panpsychism (Versi disederhanakan): Semua yang ada di alam semesta ini memiliki "pikiran" (dalam pengertian yang berberda dan tidak sekompleks manusia) yang menggerakannya. Cth: Paku yang mengkarat,  batu yang mengikis bisa terjadi selain karena faktor eksternal ada juga pengaruh dari sistem internal yang menggerakannya, dalam hal ini "pikiran". 

        Temuan-temuan tersebut tentu saja menantang manusia untuk keluar dari batasan-batasan diri dengan mengakui kelemahannya serta merangkul realitas ini. Wacana posthumanisme juga sudah seringkali digaungkan dalam beragam karya fiksi ilmiah yang memberikan gambaran/simulasi tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Para ilmuwan diperhadapkan pada rasa optimisme sekaligus frustasi untuk lebih banyak mempelajari dan mengetahui alam semesta yang tidak mungkin dapat terpetakan seluruhnya ini.  Maka dari itu kedepannya bukan manusia lagi yang secara langsung akan bersentuhan dengan urusan pengembangan ilmu pengetahuan melainkan beragam teknologi, manusia akan menemukan bentuk kehidupan lainnya yang mungkin sedikit berbeda dari ekspektasinya selama ini tetapi tetap saja menggugah hati dan akal budi manusia. 

SWORD ART ONLINE THE MOVIE: ORDINAL SCALE Trailer (2017) - YouTube
Sword Art Online: Wacana Posthumanism dalam Scinece Fiction

        Rencana manusia mengembangkan teknologi Alcubierre warp drive[5]  sekalipun masih berupa gagasan teori, kelak akan membuat manusia bisa menaiki pesawat luar angkasa dengan kecepatan melampaui cahaya. Manusia dapat menggunakan pesawat tersebut untuk membuat koloni di ke 24 eksoplanet yang lebih baik dibanding Bumi.

Alcubierre Warp Drive: Bukan Wacana Fiksi Belaka

     Teknologi yang sedemikian luar biasa dapat membuat hidup manusia jadi lebih baik dan sejahtera, namun juga bisa semakin sewenang-wenang menganeksasi dan mengeksploitasi alam semesta. Tanpa kajian teologis maupun etis, wacana posthumanisme akan menjadi kemunduran bagi umat manusia yang membawa kepada kehancuran.



[1] Jonathan Amos, ‘Benarkah ada kehidupan di langit planet Venus?’, BBC News Indonesia, 15 September 2020, https://www.bbc.com/indonesia/majalah-54158696.

[2] CNN Indonesia, ‘Ahli Temukan 24 Planet Lebih Layak Dihuni Ketimbang Bumi’, CNN Indonesia, accessed 16 December 2020, https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201006170358-199-555078/ahli-temukan-24-planet-lebih-layak-dihuni-ketimbang-bumi.

[3] Mico Tatalovic, ‘Seperti apa bentuk kehidupan yang mungkin ada di samudera-samudera planet lain?’, BBC News Indonesia, accessed 16 December 2020, https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-49901857.

[4] ‘Alam semesta teramati’, in Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 20 October 2020, https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alam_semesta_teramati&oldid=17526096.

[5] ‘Alcubierre Drive’, in Wikipedia, 15 December 2020, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Alcubierre_drive&oldid=994429287.

0 Comments