Apa itu Hikkimori?
Hikkimori
adalah sebuah penyakit sosial yang cukup krusial dikalangan anak muda. Istilah
ini berasal dari bahasa jepang yang
secara harafiah berarti menarik diri. Penyandang Hikkimori menghabiskan waktunya
untuk hiburan dan mengurung dirinya sepanjang hari di kamar. Penyakit ini
biasanya melekat berbulan-bulan bahkan pada kasus tertentu dapat
bertahun-tahun. Tercatat dalam penelitian NHK untuk acara Fukushi Network pada
tahun 2005 ada sekitar 1,6 juta hikkimori dan jika dijumlahkan dengan yang semi
hikkimori maka terhitung total 3 juta orang. Survei kementrian kesehatan,
tenaga kerja, dan kesejahteraan Jepang menunjukan bahwa laki-laki hikkimori
jumlahnya empat kali lipat dibandingkan perempuan, dengan rata-rata usia 20-29
tahun. Penyakit ini timbul karena rendahnya mentalitas seseorang, akibat
beberapa faktor seperti pengaruh tekanana dari lingkungan sekitar yang
menimbulkan trauma, akibat kecanduan anime dan game (perkembangan teknologi),
dan sikap introvert.
Kamar seorang hikkimori di Jepang |
Tekanan dari lingkungan sekitar yang menimbulkan trauma di negara maju seperti Jepang cukup besar. Di Jepang, tuntutan kehidupan dan sosial sangat tinggi. Tingginya angka ekonomi jepang dan tuntutan keluarga yang membuat warganya menjadi seorang hikikomori. Sebuah kesalahan kecil saja dalam pekerjaan dapat menimbulkan dampak berupa kerugian bagi perusahaan atau diskriminasi yang dapat mengakibatkan turunnya mentalitas seseorang. Di Jepang masyarakatnya cenderung memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, apabila mereka melakukan sebuah kesalahan dalam pekerjaan, umumnya mereka lebih memilih untuk tidak menanggung malu. Rasa penyesalan yang besar tersebut akan berubah menjadi kepahitan yang mendorong seseorang untuk bunuh diri atau menutup dirinya dari lingkungan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kejadian yang pernah dialami dulu. Dorongan-dorongan seperti itu timbul karena orang Jepang sangat menjunjung tinggi prinsip nenek moyangnya (samurai) yang melakukan harakiri/seppuku apabila melakukan kelalaian dalam tugas, prinsip tersebut dipegang teguh hingga saat ini, hanya saja caranya sedikit diperhalus sesuai perkembangan zaman.
Perkembangan teknologi yang saat ini
semakin maju membuat beberapa orang merasa malas untuk keluar dari kamarnya
,dan memilih untuk bermain game ,nonton film,dan melakukan hal-hal
lainnya,dengan menggunakan PC /Laptop dan Android yang saat ini populer
dikalangan remaja. Jepang
sebagai salah satu negara produsen terbesar animasi dan game serta pusat
perkembangan teknologi dunia, tentu saja dengan gencarnya mengincar para kawula
muda dalam negerinya sebagai target pemasaran. Dalam memproduksi hiburan
tersebut, produsen selalu memuatkan konten yang menekankan pada nilai-nilai
persahabatan, usaha dan kerja keras, serta hal-hal lainnya yang memotivasi anak
muda. Namun tujuan tersebut kadang sulit tercapai karena banyak anak muda yang terlena akan buaian cerita fiksi dan
teknologi tersebut hingga tidak bisa membedakan realita didalam cerita dengan
dunia nyata. Hal ini menjadi daya pikat sekaligus jerat yang
menimbulkan kecanduan hingga sikap malas bersosialisasi.
Introvert
adalah sebuah sikap yang cenderung tertutup terhadap orang lain atau
penyendiri. Mengapa seorang yang berkepribadian introvert rentan akan
menyandang penyakit ini?. Hal ini disebabkan sikap tertutup dan berusaha untuk memikul
beban semuanya sendirian yang dapat menimbulkan stress dan kegagalan dalam
pekerjaan. Ketika stress dan kegagalan terjadi mereka akan merasa sangat rendah
sehingga mereka tambah menutup diri terhadap lingkungan. Selain itu perbedaan
selera antara teman,keluarga, dan dirinya sendiri, yang membuat dirinya merasa
untuk lebih ingin menjadi diri sendiri daripada harus mengikuti kepribadian
orang lain, sehingga cenderung menutup diri terhadap orang yang dipandangnya
berbeda hal ini seperti ini sering melanda pada remaja Indonesia yang terlalu
fanatik dengan pop culture (anime) Jepang.
Manusia
diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dan dorongan
dari orang lain. Tidak ada manusia yang bisa hidup seorang diri tanpa
membutuhkan bantuan dari orang lain.Oleh karena itu jika ada masalah, jangan
lari dan berusaha menyembunyikan diri di
dalam zona nyaman, tetapi hadapilah masalah tersebut dengan badan yang tegap.
0 Comments